Jumat, 05 September 2014

Musliar Kasim: "Terjadinya berbagai kendala dalam penerapan Kurikulum 2013 (K-13) bukan berarti kurikulum itu gagal".

Para pembaca,inilah berita dari Metronews tentang pendapat Musliar Kasim terkait kurikulum 2013.Metrotvnews.com, Jakarta: Terjadinya berbagai kendala dalam penerapan Kurikulum 2013 (K-13) bukan berarti kurikulum itu gagal. Kemendikbud telah bekerja keras menyukseskan berjalannya kurikulum tersebut.
"Kiranya dapat difahami, dalam implementasinya tahun pertama terkadang memang belum akan mencapai sempurna semuanya.Insya allah pada waktunya akan bagus. Melihat sebagian kecil dari para pengamat itu,terus terang saya merasa sedih, jika ada yang memojokkan dan membangun image K-13 jelek. Berita itu menyesatkan dan dapat dianggap benar bagi orang yang tidak faham," kata Wamendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim melalui surat elektroniknya kepada Media Indonesia, menanggapi kritik pengamat pendidikan dan ICW yang menilai K-13 bermasalah serta mendekati kegagalan.
Sekali lagi, kata Musliar, dia merasa sedih karena ada pemikiran yang mengarah pada pembatalan kurikulum.
"Dapat saya nyatakan ,kita belum pernah punya kurikulum sebagus ini. K-13 bisa selesai karena kami membuatnya dengan sepenuh hati dengan mengumpulkan para ahli.kami lakukan tak mengenal lelah,seluruh staf Kemenndikbud bekerja siang malam," ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Rektor Universitas Andalas Padang itu mengatakan, belum pernah ada K-13 yang disiapkan seperti ini sejak dulu. "Andaikata kita cermati apakah Kurikulum yang lama sudah berhasil? Jika berhasil, pasti pendidikan kita sudah maju. Saya menyampaikan ini di akhir masa jabatan saya semoga Allah memberikan yang terbaik bagi bangsa," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Musliar menanggapi pernyataan pengamat pendidikan Darmaningtyas yang dimuat di Harian Media Indonesia (Rabu,27/8) yang menyebutkan tematik integratif K-13 sulit diterapkan.
"Saya kira, itu sumir. Faktanya, contoh guru di daerah pedalaman Kutai Timur justru dapat melakukannya dengan sangat baik," ungkapnya.
Ia juga mengomentari pernyataan ICW yang menilai K-13 mengalami kegagalan. "Pertanyaanya, apakah kriteria kegagalan itu hanya ditinjau satu aspek? Bukankah sebuah keberhasilan itu multi aspek. Jika ada kekurangan maka kekurangan itu yang harus segera diperbaiki," imbuh Musliar.
Ia mengakui pada implementasi K-13 saat ini memang sebagian buku belum tiba di sekolah namun ia meminta jangan hanya dilihat keterlambatan buku tetapi agar dilihat upaya kontigensinya.
"Kami sudah mengirimkan cakram (cd) berisi buku teks pelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajar di sekolah," pungkas Musliar. (Syarief Oebaidillah